Assalamu alaikum wr. wb.
This Is Mind - - Sebagaian kalangan mungkin pernah mendengar
nama maskapai Vanilla Air yang dididirikan oleh ANA, salah satu perusahan
penerbangan terbesar asal Jepang. Uniknya, nama Vanilla Air sendiri dipilih
oleh pihak ANA dari sekitar 200 nama lain yang diajukan.
"Semua orang suka rasa Vanilla," kata
presiden maskapai tersebut, saat menjelaskan alasan pemilihan nama tersebut. Namun, nama itu bukanlah nama maskapai paling unik
yang pernah ada. Seperti dilansir laman CondeNastTraveler dan dikutip
olehHuffingtonpost, berikut sejumlah maskapai penerbangan yang dianggap
memiliki nama paling unik di dunia.
Hooters Air: Berbasis di Myrtle Beach, Amerika
Serikat, maskapai merupakan jaringan dari restoran dengan nama yang sama.
Sempat beroperasi selama tiga tahun dan melayani 15 kota pada masa puncaknya,
maskapai ini akhirnya ditutup pada tahun 2006 yang lalu.
Lord's Airline: Masakapai penerbangan ini dikatakan
sedang berusaha untuk mendapatkan ijin terbang untuk rute dari Florida ke Holy
Land (Jerussalem). Sayangnya, sampai saat ini mereka belum bisa beroperasi.
Happy Air: Maskapai kecil ini berbasis di Thailand,
dan melayani sejumlah rute pendek di negara gajah putih itu. Meski beberapa
kali mengalami kesulitan keuangan, maskapai ini masih beroperasi sampai
sekarang.
Wizz Air: Maskapai murah yang berbasis di Hungaria
ini, merupakan pesaing Ryanair dari Eropa Timur. Meski namanya sering dijadikan
lelucon di beberapa tempat, layanan penerbangan murah dan rutin ke bandara
Luton, di kota London, membuat maskapai ini cukup diperhitungkan.
Bingo Airways: Maskapai carter asal Polandia ini
memulai layanan penerbangannya pada tahun lalu, untuk melayani rute di kawasan
Mediterania seperti Yunani, Turki, dan Israel.
Robin Hood Aviation: Maskapai yang berbasis di
Austria ini dinyatakan memiliki sejumlah armada pesawat kecil. Sempat beroperasi
selama beberapa tahun, sebelum akhirnya bangkrut dan menutup usahanya.
Gandalf Airlines: Perusahahaan ini merupakan sebuah
maskapai penerbangan regional yang memiliki sepuluh pesawat jet dan berbasis di
Italia. Sayangnya, akhir tahun 2003 yang lalu, mereka kehabisan modal dan harus
menutup layanan penerbangannya.
sumber beritasatu.com
Tidak ada komentar: