Assalamu alaikum wr. wb.
This Is Mind - - Pada zaman sekarang siapa yang tidak tahu mengenai Aplikasi, software, program atau dengan kata lainnya yaitu perangkat lunak, sudah banyak orang yang memakai perangkat lunak dalam kegiatannya sehari-hari. Semakin berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan, perangkat lunak mengalami sebuah pengembangan untuk menambah fungsi-fungsi atau mengubah dari perangkat lunak tersebut.
Metodologi pengembangan perangkat lunak sendiri adalah sebuah metodologi yang digunakan untuk membuat struktur, rencana, dan kontrol pengerjaan suatu proyek, sedangkan Proses pengembangan perangkat lunak adalah model-model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan suatu perangkat lunak. Ada beberapa model Metodologi pengembangan perangkat lunak diantaranya : waterfall, fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan extreme programing. Dari setiap model
pengembangan perangkat lunak tersebut terdapat langkah dasar yang digunakan
pada setiap model, diantaranya ; perencanaan, implementasi, tes perangkat
lunak, dokumentasi, dan pemeliharaan.
Sebelum melakukan
pengembangan perangkat lunak kita harus memilih model yang tepat yang akan kita
gunakan, pemilihan model ini bertujuan untuk menghindari terjadinya over
budget, dan over time yang dapat merugikan pengembang.
Contoh dalam
pengembangan perangkat lunak berskala besar menurut saya permodelan yang efektif
yaitu kita memakai tahapan dari model spiral, dan extreme programing. Kenapa kita
memakai tahapan pada spiral ? karena pada model spiral pengerjaannya dibagi
menjadi beberapa modul. Pada model ini ada tahapan menganalisa resiko, dimana
pada tahapan ini semua resiko akan dianalisa baik itu resiko dari manajemen proyek atapun resiko
teknis sehingga dapat meminimalisir resiko yang akan terjadi. Pada model spiral
juga ada tahapan prototipe,
tahapan ini digunakan sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap keadaan
di dalam evolusi produk. Prototipe ini bisa digunakan untuk memperlihatkan
modul-modul yang sudah dibuat kepada customer sehingga customer bisa mencoba
memakainya.
Kenapa kita memakai
tahapan extreme programing ? Dilihat dari namanya saja kita sudah bisa mengambil
kesimpulan bahwa programer yang yang ada pada model ini memanglah orang-orang
yang handal. Jadi hampir seperti spiral, pada pemodelan ini perangkat lunak
yang besar dibagi menjadi beberapa fungsi-fungsi yang sudah didesain, sehingga
pada tahap pemrograman bisa diharapkan bisa cepat diselesaikan. Dan pada model
ini juga ada tahapan testing untuk mengetes perfungsi yang telah diselesaikan
oleh tim programer. Testing ini bisa dilakukan oleh tim developer maupun
customer. Jika ada perubahan yang diminta customer sang programer langsung
merubahnya saaat itu juga.
Dan hasil gabungan dari
tahapan model spiral dan model extreme programing sehingga kita membentuk tahapan baru yaitu
Komunikasi dengan customer, Planning, analisa resiko, coding/production,prototipe
dan testing. Tahapan komunikasi dengan customer, planning, analisa resiko,dan
prototipe diambil dari tahapan spiral, sedangkan coding/production dan testing
diambil dari tahapan extreme programing. Dari gabungan ini diharapkan dapat
menutupi kekurangan dari masing-masing model.
Demikian hasil ulasan
singkat dari saya mengenai model yang efektif yang dapat digunakan untuk
pengembangan perangkat lunak dengan skala besar. Menerima kritik dan saran. terima kasih.
Referensi
https://keinatralala.wordpress.com/2013/12/13/metodologi-extreme-programming/
http://imamprayogopujiono.blogspot.com/2013/04/kelebihan-dan-kekurangan-model-proses.html
hmm, disedot ilmunya.
BalasHapusmakasih ya info nya!
Silahkan. Sama sama kawan
Hapus